LAPORAN
PRATIKUM KIMIA
ORGANIK I
PERCOBAAN VI
DISUSUN
OLEH :
SUCI
DESMARANI
(NIM
: A1C117081)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL., M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
VIII. Data pengamatan :
8.1 Kelarutan
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
Tabung
1
½
mL etanol + 2 mL aquades
|
Warna
bening
|
2.
|
Tabung
2
½
mL madu + 2 mL aquades
|
Terbentuk
2 larutan didalam antara madu dan air, setelah diaduk madu larut dalam air
dan berubah warna kuning keruh
|
3.
|
Tabung
3
½
mL Fenol + 2 mL aquades
|
Sebelum
digoncang warnanya putih susu, didiamkan membetuk endapan orange,
digoncangkan semua bercampur.
|
8.2 Reaksi dengan Alkali
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
Tabung
1
½
mL fenol + NaOH 10% 5 mL
|
Warnanya
kuning pudar, terdapat 2 fasa minyak dan air, didiamkan minyak larut dan
berwarna orange jernih
|
2.
|
Tabung
2
½
mLmadu + NaOH 10% 5 mL
|
Terdapat
larutan seperti minyak, lama-lama menghilang, diaduk terdapat endapan warna
kuning terang, lapisan atas berwana kuning jernih
|
3.
|
Tabung
3
½
mL 2-naftol + NaOH 10% 5 mL
|
Terdapat
gelembung gas sedikit, digoncangkan warnanya bening dan tidak ada gelembung
|
8.3 Oksidasi dengan Asam
Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
5
tabung reaksi dimasukkan 1 mL aseton
|
Aseton
memiliki warna yang bening
|
2.
|
Tabung
1
·
1 mL aseton + 1 tetes
cairan alcohol (2-butanol)
·
Ditambahkan reagen BW
1 tetes
|
Warnanya
bening jernih
Terdapat
endapan biru toska
|
3.
|
Tabung
2
·
1 mL aseton + 1 tetes
ter-butil alcohol (madu)
·
Ditambahkan reagen BW
1 tetes
|
Madu
tidak larut, terpisah antara kedua larutan
Warna
menjadi kuning keruh dan terdapat endapan warna hijau
|
4.
|
Tabung
3
·
1 mL aseton + 1 tetes
kolesterol (minyak jelantah)
·
Ditambahkan reageb BW
1 tetes
|
Tidak
bercampur keduanya
Terdapat
dua lapisan, lapisan atas orange bening dan dibawah orange keruh
|
5.
|
Tabung
4
·
1 mL aseton + 1 tetes
karbinol (air kunyit)
·
Ditambahkan reagen BW
1 tetes
|
Larutan
berwarna kuning
Terdapat
endapan berwarna orange keruh, dan lapisan atas warnanya orange bening
|
8.4 Reaksi Fenol dengan
Clor
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
0,1
mL fenol + 3 mL aquades
|
Larutan
bercampur secara homogeny
|
2.
|
Ditambahkan
Clor dan digoncang
|
Dilakuakn
penambahaan terus menerus sehingga warna menjadi jernih
|
8.5 Reaksi Fenol dengan
Besi (III) Klorida
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
Tabung
1
1-2
tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Semua
larut menjadi satu dan warna yang dihasilkana dalah ungu jernih
|
2.
|
Tabung
2
1-2
tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Demua
larut dan warnanya menjadi kuning jernih
|
3.
|
Tabung
3
1-2
tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Semua
larut dan menghasilkan warna kuning pudar
|
IX. Pembahasan
9.1 Kelarutan
Pada percobaan pertama yaitu untuk mengetahui
kelarutan etanol, madu dan fenol didalam aquades dan menghasilkan larutan yang mudah larut dan
ada juga yang tidak larut. Nah disini kami menggunakan 3 tabung, pada tabung
yang pertama itu kami masukkan 0,5 ml etanol ditambah dengan 2 ml aquades
disini etanol dapat larut, sehingga warna yang dihasilkan itu warnanya
bening,kemudian pada tabung yang ke dua itu 0,5 ml madu ditambah dengan 2 ml
aquades, dimana hasilnya sebelum diaduk yaitu terbentuk 2 lapisan yang ada
dalam larutan artinya antara madu dan aquades itu tidak dapat bereaksi, setelah
diaduk madu menjadi larut dalam aquades, sehingga warna larutan menjadi kuning
keruh, kemudian pada tabung ke tiga sebelum larutan di goncang warnanya putih
susu, kemudian didiamkan beberapa lama terbentukendapan orange, kemudian
digoncangkan lagi baru larutanitu bercampur semua atau homogen
9.2 Reaksi dengan alkali
Pada percobaan dengan alkali ini prinsip percobaan
nya adalah menggunakan logam alkali, pada uji alkali ini akan bernilai positif
jika alcohol dan fenol bereaksi menghasilkan gas H2. Pada percobaan ini kami
menggunakan 3 tabung dimana tabng yang pertama itu dimasukkan 0.5 ml fenol
ditambah dengan 5 ml NaOH 10 % dimana hasil yang kami dapatkan warna
larutan menjadi kuning pudar, kemudian terdapat 2 fasa antara minyak2nya dengan
air, kemudian didiamkan minyak tersebu menjadi larut dan warna larutan ornage
jernih atau bening, kemudian pada tabung ke 2 itu kami menggnukan madu karena
madu mengandung trigutil alcohol ditambah dengan 5 ml NaOH 10% dimana hasilnya
terdapat warna larutan seperti minyak, yang lama-kelamaan menghilang, kemudian
diaduk, sehingga terdapat endapan warna kuning terang, dimana warna larutan
atas nya kuning jernih atau bening, kemudian pada tabung ke 3 itu kami
menggunakan 0,5 ml 2 naftol ditambah dengan 5 ml NaOH 10% dimana hasilnya pada
larutan terdapat gelembung-gelembung itu sebelum digoncang, setelah digoncang
warrna larutan menjadi bening dan
gelembung gas nya menjadi hilang.
Kelarutan dalam air,
Molekul-molekul pada senyawa alkohol dengan berat molekul kecil contohnya metanol
dan atanol yang dapat larut sempurna didalam air. Kelarutan akan semakin menjadi
berkurang dengan semakin panjangnya rantai pada hidrokarbon. Alkohol
dengan jumlah empat atom karbon atau lebih penurunan kelarutan akan semakin
terlihat dimana ketika kedua senyawa dicampur dengan air akan terbentuk dua bidang
batas pada tabung reaksi tersebut http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/
9.3 Oksidasi dengan asam
kromat
Pada percobaan ini prinsip nya yaitu dengan
penambahan senyawa asam kromat yang akan bereaksi dengan alcohol primer dan
alcohol sekunder, sedangkan pada alcohol
tersier itu tidak dapat bereaksi. Disini kami menggunakan 5 tabung, pada
tabung pertama yaitu dengan memasukkan 1 ml aseton ditambah 1 tetes cairan
alcohol yaitu 2 butanol dimana setelah dicanpurkan warnanya menjadi jernih,
setelah itu baru ditambahkan 1 tetes reagen BW
pada larutan terdapat endapan biru toska.
Kemudian pada tabung yang kedua kami masukkan 1 ml
aseton ditambah dengan 1 tetes terbutil alcohol yaitu madu dimana hasil yang
dimana madu tidak larut sehingga terdapat 2 lapisan kemudian ditambah 1 reagen
BW sehingga warna larutan menjadi kuning keruh dan terdapat endapan warna
hijau. Kemudian pada tabung ke 3 itu 1 ml aseton ditambah 1 tetes kolesterol atau minyak
jelantah hasilnya kedua campuran itu tidak bercampur dan membentuk lapisan yang
memisahkan kedua larutan, kemudian ditambah 1 tetes reagen BW tedapat 2 lapisan
pada larutan dimana lapisan atas orange bening dan lapisan bawah itu orange
keruh, kemudian pada tabung ke empat itu dimasukkan 1 ml aseton ditambah 1
tetes karbinol atau air kunyit, dimana warna larutan menjadi kuning, kemudan
ditambah reagen BW 1 tetes, terdapat endapan warna orange keruh dan pada
lapisan atas itu warnanya orange bening.
9.4 Reaksi Fenol dengan
Clor
Pada percobaan ini dengan mencampurkan 0,1 ml fenol
ditambah 3 ml aquades hasilnya larutan saling bercampur secara homogeny,
kemudian selanjutnya larutan kami tambahkan dengan klor kemudian kami goncang sehingga hasilnya
warna larutan menjadi jernih setelah ditambahkan secara terus-menerus.
9.5 reaksi fenol dengan
besi ( III) klorida
Pada percobaan kali ini kami menggunakan 3 taabung,
dimana pada tabung yang pertama yaitu dengan mencampurkan 1-2 tetes fenol
ditambah 5 ml aquades kemudian ditambah 1-2 tetes besi (III) klorida dimana
campuran tersebut semua nya menjadi larut dan homogeny dimana warna larutanya
ungu jernih atau bening, kemudian pada tabung ke dua yaitu dengan mencampurkan
1-2 tetes resorsinol ditambah 5 ml aquades kemudian diteteskan besi (III)
klorida dimana hasilnya semua larutan saling bercampur dan menjadi homogeny
serta warna larutan nya yaitu kuning pudar.
X. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang
dilakukan tentang “reaksi- reaksi aldehid dan keton“ yaitu :
- Perbedaan alcohol dan fenol
Alokohol
: bersifat netral, tidak bereaksi dengan basa, bereaksi dengan logam na,
bereaksi dengan RCOOH
Fenol
: bersifat asam, bereaksi dengan NaOH , tidak bereaksi dengan logam Na , tidak
bereaksi dengan RCOOH
- Adapun reaksi yang terjadi yaitu reaksi dengan alkali, dengan logam Na, dengan lucas, dengan CRO3, dengan air brom, dengan fecl3, asasnya adalah kelarutan alcohol dan fenol dalam senyawa pereaksi
- Prinsip dasar dari perbedaan reaksi elkohol dan fenol adalah sifat kimia nya, seperti kelarutan dan adanya resonansi pada cincin benzene
XI.
Daftar pustaka
Kaniawati. 2011. Asam Pikrat.
Universitas Malang : Malang.
Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994. Kimia
Organik Edisi III jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Slamet, G. 2005. Alkohol dan Fenol.
Http://slametguntur.blogspot.com/
Sahidin. 2011. Senyawa Alkohol. Http://sahidin.blogspot.com/.
Diakses tanggal 13 april 2014.
Ghalib, Achmad Kholish.
2010. Buku Pintar Kimia. Powerbooks : Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia
Organik. Binarupa aksara : Jakarta.
XII. Lampiran
Hasil pengujian dengan alkali pada madu ,fenol dan 2 naftol
Hasil pengujian reaksi alkali pada pencampuran fenol dan NaOH
Hasil pengujian dengan asam kromat
Hasil pengujian reaksi penol dan krom yang membuat larutan menjadi orange
Hasil pengujian fenol dengan besi III klorida
- Reaksi-reaksi apa saja yang bisa digunakan untuk menguji senyawa alcohol dan fenol ?
- Mengapa pada alcohol primer, sekunder, dan tersier itu tidak dapat bereaksi dengan besi (III) klorida ?
- Kenapa pada uji reaksi dengan alkali alcohol primer lebih cepat bereaksi dibandingkan sekunder dan tersier ?
BalasHapusHallo suci, saya Yuyun Ernawati nim A1C117063 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, menurut saya seperti yang kita ketahui bahwa destilasi adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan titik didih dan sifat kevolatilan suatu zat, serta aseton itu memiliki sifat yang mudah menguap, serta mudah terbakar, serta zat yang digunakan pada percobaan diatas itu memiliki titik didih yang berbeda.
Saya Agustri manda sari (A1C117035) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1 yaitu Jawab: adapun fungsi penambahan batu didih didalam labu agar panas tidak langsung menuju ke senyawa tersebut, serta mengurangi golakan-golakan air mendidih yang dipanaskan tersebut, sehingga resiko terjadinya kesalahan itu berkurang
BalasHapusSaya Febry dengan nim (073) akan menjawab pertanyaan nomor 2. hal ini dikarenakan aseton memiliki tidik didih sekitar 75 oC -80 oC sehingga pada suhu tersebut aseton sudah mendidih, sedangkan air itu titik didihnya 100 oC, dan pada suhu tersebut air sudah mendidih, sehingga disimpulkan bahwa titik didh air itu lebih tinggi dibandingkan aseton.
BalasHapus