JURNAL
IX
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
KEISOMERAN GEOMETRI
Pengubahan Asam Nukleat
Menjadi Fumarat
DISUSUN
OLEH :
SUCI
DESMARANI
(NIM
: A1C117081)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL., M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
PERCOBAAN
IX
II. Hari/ Tanggal : Sabtu
/ 20 April 2019
III. Tujuan :
Pada akhir percobaan ini harus mahsiswa dapat memahami
mengenai :
- Azaz dasar keisomeran ruang, khususnya isomer geometri
- Perbedaan konfigurasi cis dan trans secara kimia dan fisika
IV.
Landasan teori
Suatu senyawa organik dapat memiliki
satu atau lebih gugus fungsi yang terikat pada atom karbon baik berikatan
tunggal maupun ikatan rangkap. Gugus atau atom yang terikat pada atom karbon (C)
berikatan tunggal akan bebas berotasi sepanjang ikatan tunggal -C-C- sehingga
tidak dapat dibedakan orientasi bidang ruang gugus fungsinya, sedangkan suatu
gugus atau atom yang terikat pada senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap
atau rantai atom karbonnya siklik maka gugus atau atom tersebut tidak dapat
berotasi bebas menyebabkan orientasi ruang gugus atau atom dapat diidentifikasi
(isomer geometri).
Pada
senyawa organik rantai siklik juga dapat ditemukan isomer geometri seperti pada
cincin karbon sikloalkana terbentuk bidang pseudo yang dapat digunakan untuk
menetapkan orientasi relatif atom atau gugus yang terikat pada cincin tersebut
(stereokimia). Orientasi atom atau gugus dapat berada pada sisi cincin bagian
atas sedangkan sisi lain disebut bagian bawah. Digunakannya ikatan berbentuk
baji untuk menunjukkan gugus atau atom yang terletak di atas bidang cincin
(atas) dan garis tetas untuk ikatan pada atom untuk di bawah cincin (bawah).
Bahan dasar untuk pembuatan asam fumarat atau trans-asam butena dioat digunakan suatu isomer geometri dengan orientasi tertentu yang dapat diubah orientasinya seperti pada asam maleat (cis-asam butenadioat ) yang memiliki dua gugus karboksilat.
Bahan dasar untuk pembuatan asam fumarat atau trans-asam butena dioat digunakan suatu isomer geometri dengan orientasi tertentu yang dapat diubah orientasinya seperti pada asam maleat (cis-asam butenadioat ) yang memiliki dua gugus karboksilat.
Katalis yang digunakan dalam isomerisasi
dalam berbagai pereasi ini seperti asam mineral (asam sulfat/ asam khlorida dan
tiourea serta pemanasan yang memadai).
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/20/keisomeran-geometri-transformasi-asam-maleat-menjadi-asam-fumarat/
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/20/keisomeran-geometri-transformasi-asam-maleat-menjadi-asam-fumarat/
Isomer adalah molekul dan rumus kimianya
sama (jenis ikatan yang sama) akan tetapi mempunyai susunan atom-atom yang
berbeda (dimisalkan sebuah anagram). Kebanyakan
isomer mempunyai sifat kimia yang hampir sama antara satu dengan yang lain dan
terdapat istilah isomer nuklir (inti-inti atom yang memiliki tingkatan eksitasi
yang berbeda-beda). Contoh sederhana dari suatu isomer yaitu C3H8O.
Ada 3 isomer dengan rumus kimia tersebut, yaitu 2 molekul alkohol (2 atom
oksigen terikat kepada karbon kedua (tengah)), serta sebuah molekul eter (atom
oksigen terikat pada karbon ujung) dan dua molekul alkohol adalah 1-propanol (n-propil
alkohol, I) serta 2-propanol (isopropil alkohol, II). Kedua alkohol mempunyai
sifat kimia yang sangat mirip. Sedangkan isomer ketiga, metil etil eter, mempunyai
perbedaan sifat yang sangat signifikan
terhadap dua molekul sebelumnya. Senyawa ini bukan alkohol tetapi sebuah eter, dimana
suatu atom oksigen terikat kepada dua buah atom karbon. Sedangkan untuk senyawa eter ini tidak
mempunyai gugus hidroksil (Underwood,
1987).
Isomer geometri adalah suatu isomer yang dibedakan atas letak atau steric (efek
halangan ruang). Isomer geometri dapat juga
disebut dengan isomer cis-trans. Pada isomer ini tidak ada pada kompleks dengan
struktur twolinier, trigonal planar atau tetrahedral, tetapi pada umumnya kompleks
ada pada planar segiempat serta octahedral. komplek-kompleks yang bereaksi sangatlah cepat atau komplek-kompleks
yang labil, sering bereaksi lebih lanjut sehingga membentuk suatu isomer yang lebih
sedikit stabil. Beberapa senyawa kompleks koordinasi, pada ikatan kovalenya menimbulkan kemungkinan terbentuknya
senyawa-senyawa isomer tersebut, karena ligan hanya terikat dalam ruangan
sekitar ion logam pusat. Yang dimaksud
sebagai senyawa isomer yaitu suatu molekul yang hanya memiliki susunan letak atomnya sama sehingga bangunan
serta sifat-sifatnya berbeda-beda pula. Terdapat dua jenis keisomeran yang
seringkali ditemukan pada senyawa kompleks koordinasi yaitu keisomeran
cis-trans serta keisomeran optic (Tim
kimia anorganik I, 2016)
Dua gugus yang
terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis (pada sisi
yang sama). Gugus-gugus yang terletak pada sisi yang berlawanan disebut trans (bersebrangan). Perhatikan bagaimana kata cis dan trans ini digabungkan ke
dalam nama :
Dua dikloroetena ini
memang senyawa yang berlainan. Tetapi keduanya bukanlah
isomer-isomer struktur karena urutan ikatan atom-atom dan lokasi ikatan
rangkapnya sama. Pasangan isomer ini termasuk kedalam kategori umum
stereoisomer (senyawa berlainan mempunyai struktur yang sama, hanya berbeda dalam
penataan atom-atom dalam ruang. Tiga isomer geometri (isomer cis-trans) stereoisomer-stereoisomer
yang dibedakan karena gugus-gugus berada pada satu sisi atau pada sisi
yang berlawanan terhadap letak ketegaran molekul (Fessenden, 1997).
Keisomeran cis-trans
terjadi pada beberpa senyawa kompleks yangmempunyai bilangan koordinasi 4, 5,
dan 6. Tetapi untuk bilangankoordinasi 4, keisomeran hanya terjadi pada bangun
bersisi empat ligan-ligan sama jaraknya ke logam pusat. Misalnya, senyawa
kompleks platina(II), [Pb(NH3)2¬Cl2], mempunyai dua senyawa isomer yang
berbedakelarutan, warna dan sifat-sifat lainnya.Kompleks kobalt (III)
etilendiamin, [Co(en)2Br 2]Br. Senyawakompleks ini merupakan/mempunyai dua
isomer, yaitu dextro (d) dan levo(l)(Rivai,
1994)
Menurut Werner jika
kompleks logam koordinatempat tipe [MA2B2] memiliki
isomer geometri (isomer cis dan trans) dapat disimpulkan bahwa senyawa kompleks
itu bujur sangkar. Kompleks ini tidak mungkin membentuk tetrahedral dikarenakan
bentuk tetrahedral tidak memiliki isomer geometri. Senyawa kompleks kobalt
(III) etilendiamin, [Co(en)2Br2]Br merupakan senyawa kompleks
yang mempunyai dua isomer, yaitu dextro (d) dan levo (l) (Ramlawati, 2005).
V. Alat dan
Bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang kami gunakan ialah :
- Erlenmeyer 125 mL
- Pembakar Bunsen
- Corong Buchnerd
- Labu bulat 400 mL
- Alat penentuan titik leleh
Adapun bahan yang kami gunakan ialah :
- Kertas saring
- Anhidrat maleat
- HCl pekat
- Aquades
VII. Video Percobaan
Berikut salah satu video percobaan
yang pernah dilakukan dan dapat dilihat pada link berikut:
https://youtu.be/Jz33rBxxsqU
Pertanyaan PraPraktek
- Pada percobaan keisomeran geometri Apa fungsi dari larutan HCl pekat ?
- Apa kegunaan senyawa anhidrat pada percobaan di atas?
- Pada percobaan pengubahan asam maleat menjadi asam fumarat Apa fungsi penutupan air menggunakan alumunium foil yang sedang dididihkan?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. HCl pekat berfungsi sebagai katalis untuk protonasi salah satu dari gugus karbonil sehingga ikatan rangkap pada atom karbon itu dapat mengalami resonansi serta terjadi rotasi pada ikatan tunggal tersebut (sheila sagita, 09).
BalasHapusSaya Febry (073) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Adapun fungsi dari penutupan wadah menggunakan alumunium foil yaitu agar uap dari air tersebut tidak keluar sehingga air itu tidak cepat habis saat proses pendidihan sedang berlangsung. Terimakasih.
BalasHapusSaya Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061) menjawab nomer 2, yaitu anhidrat memiliki arti anti (air tidak suka air) dengan kata lain fungsi anhidrat yaitu untuk menyerap zat-zat atau campuran yang mengandung air sehingga meminimalisir kandungan air yang berada pada suatu larutan tersebut.
BalasHapus