LAPORAN PERCOBAAN 4. Reaksi-Reaksi Hidrokarbon

LAPORAN
PRATIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN IV
REAKSI-REAKSI HIDROKARBON

DISUSUN OLEH :
SUCI DESMARANI
(NIM : A1C117081)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VIII. Data pengamatan :
8.1 Brom dalam tetraklorida
No.
Perlakuan
Pengamatan
a.
1 ml bensin + 10 tetes benzen ditutup alumunium foil
ü  Ditempat gelap (10 menit)


ü  Disinari matahari (10menit)


ü Larutan keruh tidak terdapat minyak, terdapat gas yang dibuktikan dengan kertas lakmus biru menjadi merah
ü Timbulnya ada lapisan yang menyerupai minyak, terdapat gas hidrogen yang ditandai dengan perbahan warna lakmus biru menjadi merah
b.
1 ml benzena + 15 tetes HCl dikocok
Terdapat 2 fase yaitu yang diatas benzena, dan dibawah itu larutan HCl kemudian timbul asap pad larutan
c.
1 ml benzena + 1 ml HCl
Terdapat dua fasa yaitu diatas warna bening (benzena) dan dibawah keruh yaitu HCl
8.2  Klorinasi
No.
Perlakuan
Pengamatan
a.
1 ml benzena + 1 ml HCl

ü  Awalnya warna nya kuning sebelum dipanaskan
ü  Setelah dipanaskan warna bagian bawahnya kuning, dan bagian atasnya itu warna bening ada lapisan
ü  Terdapat gelembung-gelembung

b.
1 ml benzena + 3 tetes HCl + beberapa potong besi
ü  Warna dibagian bawahnya kuning, dan bagian atasnya warna nya bening
c.
Kemudian pada caampuraan kedua tabung dipanaskan
ü  Pada tabung yang berisi potongan besi warna nya cepat hilang dan banyak terdapat gelembung pada besi
ü  Tabung yang berisi benzena dan HCl itu terbentuk 2 lapisan diatasnya bening dan dibawahnya berupa minyak
8.3 Larutan kalium permanganat
No
Perlakuan
Pengamatan
1.
1 ml kmno4 + 5 tetes bensin
Ada gelembung dari warna ungu menjadi warna betadine kecoklatan
2.
1 ml kmno4 + 5 tetes sikloheksana
Terdapat gelembung gas, kmno4 nya berada di dasar tabung, dan siklo heksan tidak terjadi reaksi apa-apa
3.
1 ml benzena + 2 ml kmno4 digoncang
Larutan tidak bercampur, terbentuk 2 fasa atas bening dibawah ungu
8.4 Asam sulfat pekat
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
2 ml h2so4 + 10 tetes bensin (alkana) digonangkan
Larutan menjadi hangat dan warna nya kunig kecoklatan
2.
2 ml h2so4 + 10 tetes etanol digoncangkan
Lautan hangat, dan warna nya sedikit bening
8.5  Asam nitrat
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
4 ml asam nitrat + 0,5 benzena
Larutan menjadi bening
2.
+ batu didih dipanaskan
Warna larutan berubah dari bening menjadi kuning jernih
3.
Dimasukan kedalam air es dan dibandingkan dengan bau nitro yang murni pada lemari asam
Ternyata bau nya sama yaitu bau semir sepatu
8.6 Bahan tak dikenal ( benzena)
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
2 ml benzena + 2 ml aquades
Terbentuk 2 fase
2.
2 ml benzena + 2 ml h2so4 pekat
Terdapat 2 lapisan, dimana lapisan bawah bening, lapisan atas keruh
3.
2 ml benzena + 2 ml kloroform
Terdapat cincin melingkar ditengah yang memisahkn larutan

XI. Pembahasan
9.1 Brom dalam tetraklorida
  • Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan 2 tabung,pada tabung pertama dimasukkan 1 ml alkana (bensin) ditambah 15 tetes HCl yang digunakan sebagai pelarut. Kemudian pada tabung ke 2 itu sama saja komposisi nya, hanya saja perlakuan nya yang berbedan, 1 tabung itu diletakkan ditempat yang gelap dan satu tabung lagi ditempat yang terang, adapun hasilnya awalnya warna setelah dicampurkan kedua larutan itu kuning, ditempat yang terang warna larutan itu kuning pudar, sedangkan ditempat yang gelap warnanya kuning pekat,kedua duanya pas ditutup keluar asap (Hcl) sehingga ketika menggunakan lakmus biru warna lakmus nya menjadi merah, pada tempat terang itu reaksinya lebih cepat berlangsung ditandai dengan timbul nya asap itu duluan pada konsisi terkena cahaya. Hal ini dikarenakan pada tempat gelap kandungan oksigen itu sedikit sehinggan bensin susah untuk menguap, sedangkan pada suasan terang dihasilkan gas nya cepat timbul, serta komposisi bensin ny pun berkurang, dikarenakan pada tempat terang itu oksigen nya banyak, sehingga memudahkan bensin untukmenguap
  • Pada percobban yang kedua, di campurkan 1 ml benzena ditambah dengan 15 tetes HCl kemudian dikocok, setelah itu didiamkan beberapa menit, hasilnya yaitu terdapat 2 fasa larutan yang dimana larutan yang diatas itu benzena, dan larutan yang dibawah adalah HCl kemudian setelah diamati ternyata terdapat gas atau asap yang warnanya putih tetapi tidak banyak
  • Kemudian selanjutnya itu sama saja dengan yang diatas tetapi komposisi HCl nya saja yang dibedaklan, dimana disini kami mencampurkan 1 ml benzena dengan 1 ml HCl , dimana hasil yang kami peroleh itu,terdapat 2 fasapada larutan dimana diatas itu larutan benzena, dan yang dibawah itu larutan HCl tetapi warna larutan yang bagian bawah itu agak sedikit keruh.

9.2 Klorinasi
Pada percobaan ini kami menggunakan 2 tabung, dimana pada tabung pertama dimasukkan  1 ml benzena dengan 1 ml HCl awalnya sebelum dipanaskan itu warnanya ada 2 yang diatas itu warna kuning dan yang dibawa h itu bening, kemudian setelah dicampurkan terbentuk lagi 2 lapisan dimana yang diatas itu warna nya bening dan yang dibawah itu warna nya kuning serta terdapat gelembung-gelembung yang menandakan bahwa ada hidrogen klorida yang dibebaskan. Kemudian pada tabung ke 2 itu komposisinya dengan mencampurkan 1 ml benzena dengan 3 tetes HCl ditambah beberapa potongan besi adapun fungsi penambahan HCl adalah untuk menjatuhkan potongan besi yang menempel pada tabung reaksi. Adapun hasilnya yaitu terdapat 2 lapisan yang atas itu kuning yang bawah itu bening. Kemudia kedua tabung itu dipanaskan, adapun tabung reaksi yang berisi potongan besi itu warna nya cepat hilang dan gelembung-gelembung nya semakin banyak yang menempel pada tabung dan potonmgan besi, sednagkan pada tabung ke 2 warna larutan nya menjadi bentuk 2 lapisan.
Selain itu senyawa-senyawa hidrokarbon dapat juga diubah menjadi suatu alkil halida yang biasa kita sebut sebagai reaksi substitusi yang melalui khlorinasi atau brominasi dibawah sinar UV atau direaksikan pada suhu tinggi sekitar 450ohttp://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/ .
9.3 Larutan kalium permanganat
Uji dengan kalium permanganat ini disebit juga dengan uji baeyer, yang merupakan uji yang yang digunakan untuk mengidentifikasi ikatan rangkap pada larutan sampel, disini kami menggunakan tiga tabung, pada tabung yang pertama yaitu mencampurkan 1 ml kmno4 ditambah 5 tets bensin dimana hasil nya adagelembung , kemudian larutan yang awalnya ungu menjadi warna kecoklatan (betadine), perubahan warna terjadi karena adanya  reaksi oksidasi
Kemudian pada tabung kedua komposisinya 1 ml benzena ditambah 5 tetes sikloheksana, hasilnya terdapat gelembung pada dasar tabung, serta larutan tidak terjadi apa-apa, kemudian pada tabung ketiga komposisinya 1 ml benzena ditambah 2 ml kmno4 setelah digoncang, larutan tidak bercampur, dan terbentuk 2 fasa atas bening sedangkan yang bawah ungu karena kmno4 tidak mengalami reaksi oksidasi, jika dia mengalami reaksi oksidasi maka warna ungu yang dihasilkan akan hilang.
9.4 Asam sulfat pekat
Pada percobaan ini kami menggunakan 2 tabung, pada tabung 1 yaitu pada alkena (benzena) .dicampurkan 2 ml h2so4 pekat ditambah 10 tetes benzena, warnanya bening, kemudian digoncang warnannya menjadi keruh dan terdapat busa, setelah itu kami diamkan terbentukla 3 lapisan lapisan atas itu warna kuning, lapisan tengah itu warna nya bening, lapisan bawah itu warna nya kuning. Selanjutnya pada percobaan ke dua yaitu alkana (n-heksana). Yaitu dengan mencampurkan  2 ml h2so4 pekat ditambah dengan 10 tetes n- heksana warna nya kuning, namun setelah digoncang ada 2 lapisan kemudian ada busa warna bening yang terletak dibagian atas, adanya busa itu menandakan bahwa  larutan menghasilkan alkil sulfonat dari reaksi sulfonasi
9.5 Asam nitrat
Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalam asam nitrat, dimana 4 ml asam nitrat ditambahkan dengan 0,5 ml benzena kemudian hasil yang kami dapatkan adalah timbulnya aroma menyengat yang menyerupai bau lem pipa, setelah terdapat lapisan yang berwarna bening, kemudian dibandingkan dengan aroma nitrobenzena, ternyata aromanya sama, berarti percobaan kami berhasil.
9.6 Senyawa tak dikenal
Pada percobaan ini kami menggunbakan 3 tabung reaksi , pada tabung pertama 2 ml senyawa ditambahkan dengan 2 ml aquades, hasilnya terbentuk 2 fasa, kemudian pada tabung kedua itu 2 senyawa dicampurkan dengan pelarut h2so4 pekat sebanyak 2 ml hasilnya terdapat 2 lapisan dimana lapisan bawah bening, dan lapisan atas itu keruh, kemudian pada tabung ketiga itu dicampurkan 2 senyawa ditambah 2 ml kloroform terdapat cincin yang melingkap yang memisahkan kedua laruta tersebut, dilihat dari percobaan diatas, kami menarik kesimpulan bahawa senyawa tidak dikenal tersebut adalah benzena.
X. Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan :
  • Sifat kimia hidrokarbon jenuh (alkana) adalah ikatan tunggal, sedangkan hidrokarbon tidak jenuh ( alkena dan alkuna) adalah senyawa lingkar yang beratom enam
  • Uji bromin lebih cepat reaksi nya berlangsung cepat di tempat terang dibandingkan pada tempat gelap
  • Alkana dengan ikatan tunggal masih dapat bereaksi denagan asam sulfat maupun jumlahnya sedikit atau terjadi pada reaksi pengsulfonatan

XI. Daftar pustaka
Tim kimia organik 1. 2016. Penuntun praktikum kimia organik 1 : universitas jambi 
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997.   Dasar-dasar Kimia Organik . Jakarta: Bina Aksara
arappung, 1996. Kimia Organik 1. Bandung: Erlangga.
Stanley, Pine. 1988.  Kimia Organik I . Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Riswiyanto, Siswoyo.,  2009. Kimia Organik .Jakarta:Erlangga
XII. Lampiran







Pertanyaan pascapraktek

  • Apakah senyawa alkan dapat bereaksi denga h2so4 pekat, jelaskan?
  • Kenapa pada percobaan brom dalam tetraklorida itu lebih cepat reaksinya ditempat terang,daripada ditempat gelap?
  • Reaksi apa yang terjadi pada percobaan asam sulfat pekat ?

Komentar

  1. Niken (033), saya akan menjawab nomor 2 : hal ini disebabkan karena pada tempat gelap oksigen nya itu hanya sedikit jadi bensin susah untuk menguap, dan menyebabkan reaksi nya terhambat, sedangkan ditempat terang oksigen nya banyak,sehingga memudahkan bensin menguap,dan reaksinya jadi berjalan lancar

    BalasHapus
  2. Saya Mita Istiana (A1C117083) akan membantu menjawab pertanyaan no 1.Iya,senyawa alkana itu dapat bereaksi dengan h2so4 pekat baik dalam jumlah sedikit atau bisa juga terjadi reaksi sulfonasi, hal ini dapat kita lihat pada percoban h2so4 pekat yang dicampurkan dengan bensin yang merupakan golongan alkana, dia dapat bereaksi ditandai dengan perubahan suhu larutan, dan larutan yang awalnya bening menjadi kuning.

    BalasHapus
  3. Dinda anggun (79) ,saya mencoba menjawab pertanyaan nomor 3
    Pada pecobaan dengan alkana yaitu keitka h2so4 ditambah dengan 10 tetes n- heksana itu warna nya bening, terdapat dua lapisan, serta terdapat busa ,nah jika pada laritan terdapat busa berarti terjadi reaksi sulfonasi.

    BalasHapus

Posting Komentar