JURNAL 4. Reaksi-Reaksi Hidrkarbon

JURNAL IV
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
REAKSI-REAKSI HIDRKARBON


DISUSUN OLEH :
SUCI DESMARANI
(NIM : A1C117081)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN IV
I. Judul                           :  Reaksi-reaksi Hidrkarbon
II. Hari/ Tanggal            :  Minggu / 17 Maret 2019
III. Tujuan                      :
Pada akhir percobaan ini harus mahsiswa dapat memahami mengenai :
  1. Dapat mengetahui perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh dan aromatik
  2. Dapat mengetahui reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongann senyawa hidrokarbon
  3. Dapat menentukan cara dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa hidrokarbon.

IV. Landasan Teori
Senyawa-senyawa hidrokarbon umumnya hanya tersusun dari atom karbon dan hidrogen yang biasa disebut sebagai alkana, alkena dan alkuna. Senyawa hidrokarbon erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, digunakan baik untuk keperluan memasak maupun bahan bakar kendaraan bermotor (bahan bakar yang rutin digunakan dalam kehidupan sehari-hari  baik berupa gas maupun bensin atau minyak tanah). Pemanfaatan tersebut  dapat melalui reaksi-reaksi pembakaran sempurna maupun tidak sempurna. Produk dari hasil pembakaran sempurna maupun tidak sempurna dapat diidentifikasi baik secara fisik maupun kimia.
Reaksi hidrokarbon juga dapat terjadi  dengan bantuan katalis (alumnium khlorida)  dimana katalis ini dapat mengubah senyawa hidrokarbon rantai lurus menjadi bercabang atau biasa dikenal dengan isomerisasi. Sebagai contoh butana diisomerisasi menjadi iso butana yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan iso oktana, 
hal ini dilakukan untuk mengetahui penyusun utama bahan bakar premium dan juga penentu kualitas premium atau bensin http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/.
Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang mengandung hanya karbon dan hidrogen. Dapat dibagi dalam beberapa jenis, jika berdasarkan strukturnya yang pertama hidrokarbon alifatik  juga bisa dibagi dalam tiga bagian yaitu : alkana yang hanya mengandung ikatan-ikatan tunggal atau biasa disebut jenuh.alkena dan alkuna, masing-masing memiliki  ikatan rangkap dua atau tiga atau juga biasa disebut tidak jenuh. Hidrokarbon aromatik merupakan suatu senyawa yang memiliki strukturnya lingkar berkaitan dengan benzena dimana mengandung enam elekton pi, didalam satu lingkar yang memiliki atom enam. Percobaan berikut ini yang menjelaskan beberapa reaksi pokok untuk hidrokarbon jenuh, tak jenuh dan aromatik. Alkana, itu bereaksi sangat  lambat atau tidak bereaksi sama sekali dengan brom pada temperatur kamar dalam  keadaan gelap, akan tetapi juga bisa bereaksi dan akan lebih cepat lagi jika ada cahaya. Sebaliknya brom mudah sekali menjalankan reaksi adisi pada alkena jika pada temperatur  kamar dan reaksi tidak sama sekali membutuhkan cahaya. Oleh sebab itu brom cepat sekali bereaksi jika digunakan bila ditambahkan pada alkena (Tim kimia organi 1. 2016 :21).
Hidrokarbon  juga  dapat digolongkan   menurut   macam-macam ikatan   karbon yang dikandungnya yang juga dapat menentukan kejenuhan suatu senyawa atau zat. Hidrokarbon dengan karbon- karbon yang memiliki satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh. Berbagai macam ikatan karbon dalam suatu sampel sudah dapat diketahui menggunakan 
cara penambahan hidrokarbon dalam sampel. Sampel yang dapat digunakan antara lain minyak tanah,   premium,   dan   solar.   Beberapa   sampel   yang   digunakan   tersebut yaitu memiliki banyak sekali manfaat,   selain sampel atau zat senyawa tersebut  mudah   di   dapat   sampel   tersebut   sangat   bermanfaat   bagi   kehidupan   manusia sehari-hari  (Fessenden, 1997).
Alkana merupakan suatu hidrokarbon jenuh yang memiliki jumlah atom hydrogen maksimal. Alkana memiliki rumus umum C-H  2n+2 Alkana hanya mengandung ikatan tunggal karbon- karbon. Empat ikatan pada setiap karbon dalam alkana yaitu disusun dalam tetrahedron beratauran; sudut diantara kedua ikatannya kurang lebih yaitu sebesar 109,5°.  Jika pada  temperatur kamar, gugus yang melekat pada   ikatan   tunggal   dan pada   alkana   rantai   lurus   akan   berotasi   bebas   pada   ikatan   tunggalnya. Sikloalkana adalah alkana yang memiliki berstruktur lingkar, meskipun sikloalkana adalah salah satu hidrokarbon jenuh, namun rumus  umumnya adalah CnH2n.   Hal ini disebabkan sikloalkana kehilangan satu atom hidrogennya jika atom C-C dapat juga membentuk  cincin  (Marappung, 1996).
Seperti yang kita ketahui bahwa alkena mangandung satu atau lebih ikatan ganda dua karbon-karbon,  yang dinamakan pula hidrokarbon   tak   jenuh.   Dua   ikatan   yang timbu  dari   setiap   karbon   pada   ikatan   ganda   dua karbon-karbon yaitu dapat membentuk sudut 120°. Alkena memiliki ikatan isomer geometri yaitu :
  • cis
  • trans
Isomer geometri  cis  dan trans berdasarkan kepada  gugus  subtituen  yang terletak di setiap karbon  yang memiliki   ikatan   ganda   dua,   jika letak  keduanya   pada   posisi   yang   sama   dari   ikatan   ganda   dua Itu dinamakan   cis,   dan jika keduanya   pada   posisi yang   berbeda   disebut   trans.   Pusat   reaktivitas senyawa alkena yaitu terletak pada posisi  ikatan rangkapnya, selain dapat di adisi  ikatan rangkap juga dapat di oksidasi yang diikuti dengan reaksi pemutusan ikatanya. Reaksi alkena agak sedikit lamban terhadap oksidator seperti permanganatometri dalam suasana netral atau alkali, sedangkan alkana itu sangat  mudah mengalami oksidasi pada temeperatur  kamar, perubahan warna terjadi dapat dipergunakan untuk suatu pengujian ikatan rangkap, asalkan molekulnya itu tidak mengandung gugus lain (Stenley, 1988).
Alkuna   merupakan suatu atom karbon yang mengandung suatu ikatan  rangkap   tiga   yang   hanya berikatan   dengan   satu   atom   C  yang   lain,   karena   itu   sudut   ikatannya yaitu sebesar 180°. Alkuna memiliki  rumus   umum   CnH2n-2  yang   tergolong  hidrokarbon   tak   jenuh. Alkuna yang  berisomer dengan alkena yang memiliki dua ikatan rangkap dua atau suatu senyawa yang mempunyai satu ikatan rangkap dua dan satu siklik.
Gas   alam adalah campuran   gas-gas   hidrokarbon   yang   berasal   dari   gas-gas   alam. Kandungan gas ini adalah sejumlah besar metana dan sejumlah kecil etana juga propane. Alkana dapat diubah   menjadi   sikloalkana   dan  aromatik  yaitu dengan   cara   katalitik   reforming.   Hidrokarbon aromatik dipergunakan untuk bensin (43%),  bahan bakar minyak (25%), 7,5% untuk bahan bakar pesawat  dan  sisanya   untuk pelumas,  aspal  dan  kebutuhan  rumah  tangga.  Hidrokarbon  rantai cabang yaitu menghasilkan kinerja pembakaran yang lebih baik dari pada hidrokarbon rantai lurus. Bahan bakar yang berupa campuran antara 75% isooktana dn 25% heptane menghasilkan nilai oktan   sebesar   75.   
Nilai   oktan   merupakan    suatu indikator   kesempurnaan   suatu   bahan   bakar (Riswiyanto, 2009)

V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini ialah :
  • Tabung reaksi
  • Pipet tetes
  • Lemari Asam
  • Lampu pijar
  • Kertas lakmus
  • Gelas piala
  • Pemanas bunsen
  • Batu didih
5.2 Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan dalam patikum kali ini ialah :
  • Brom
  • Benzena
  • Sikloheksena
  • H2SO4 (Asam sulfat pekat)
  • Batu Es
  • HNO3 (Asam nitrat)
VI. Prosedur Kerja
 

VII. Video Percobaan
Berikut salah satu video percobaan yang pernah dilakukan, 
dan dapat dilihat pada link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=zATHYwfg9HQ&app=desktop 

IX. Pertanyaan
  • Setelah zat terlarut dan pelarut nya dicampurkan maka larutan tersebut digoncang, nah apa fungsi penggoncangan tersebut?
  • Mengapa asam sulfat pekat tidak boleh terkena kulit atau baju ?
  • Kenapa pada percobaan menggunakan sikloheksana dan benzena sebagai pelarutnya ?

Komentar

  1. Saya ika ermayanti nim (031) akn mnjawab nomor dua yaitu karena asam sulfat angat berbahaya dan bersifat sangat korosif dan sangatlah berbahaya, dan jika asam sulfat terkena kulit,maka akan menyebabkan kulit luka yang menyerupai lupa bakar pada jaringan kulit/mengelupas,karena asam sulfat itu panas serta mudah terbakar,jika terkena kain akan menyebabkan kain menjadi gosong

    BalasHapus
  2. Saya Mita Istiana (083) akan membantu menjawab pertanyaan no 3.Menurut saya mengapa menggunakan sikoheksana dan benzena sebagai pelarut karena jika pada percobaan kita menggunakan sampel yang termasuk kedalam golongan alkena,maka pelarut yang digunakan adalah sikloheksana dan jika sampel yg kita digunakan adalah senyawa aromatik,maka yang kita gunakan adalah pelarut benzena.Terimakasih,semoga membantu.

    BalasHapus
  3. Nama saya Dinda Anggun,Nim A1C117079. Menurut saya,1. Adapun fungsi dari penggoncangan agar reaksinya dapat berlangsung cepat,serta gaya tumbukan antar tumbukan partikel nya merata,sehingga akan memudahkan zat terlarutnta untuk larut dalam pelarut tersenut

    BalasHapus

Posting Komentar